Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri (BHD) menyatakan apa yang dilakukan anak buahnya dalam menangani demonstrasi 28 Januari adalah bukti kalau Polri humanis.
"Anak-anak saya di lapangan (anggota Polda Metro Jaya) mampu tunjukkan sikap humanis dalam pengamanan aksi unjuk rasa, ini adalah prestasi" ujar BHD dalam sambutannya dalam Apel Konsolidasi di Lapangan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Senin (01/02/2010).
Untuk itu BHD mengucapkan selamat dan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada seluruh anggota jajaran Polda Metro Jaya yang telah bersikap humanis dalam pengamanan 28 Januari lalu.
Sebelumnya diprediksi bahwa aksi demonstrasi 28 Januari 2010 akan berlansung rusuh dan anarkis. "Ternyata secara keseluruhan berlangsung aman dan damai," ujarnya.
BHD berharap prestasi ini terus dipertahankan agar tercipta situasi Kamtibmas yang semakin baik, dan dalam upaya reformasi Birokrasi Polri.
Rabu, 03 Februari 2010
Polda Metro Bantah Razia Dubur Anak Jalanan
Komisaris Besar Polisi Boy Rafli Amar membantah keras rumor yang menyatakan polisi akan merazia anak-anak jalanan untuk diperiksa duburnya guna memastikan apakah mereka mengalami kekerasan seksual.
Menurutnya, operasi yang sejatinya akan dilakukan sepekan lalu tidak memeriksa dubur anak jalanan, namun sekedar mencatat identitas mereka. "Tidak ada operasi semacam itu (razia dubur).Kami hanya mendata anak jalanan Ibu Kota,"kata Boy kepada wartawan, belum lama ini.
Sebelumnya, beberapa media massa menulis berita kalau polisi bekerjasama dengan Dinas Sosial akan melakukan razia anak jalanan untuk diperiksa duburnya mengingat kasus sodomi yang dilakukan tersangka pembunuh berantai Baekuni alias Babe.
Mengenai tujuan pendataan menurut Boy adalah sekedar untuk mengetahui seberapa besar anak yang butuh perhatian pemerintah. Proses pendataan akan didukung Dinas Sosial Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pendataan akan dilakukan di lima wilayah di Jakarta khususnya tempat-tempat yang biasa dijadikan lokasi berkumpulnya anak-anak jalanan.
Menurutnya, operasi yang sejatinya akan dilakukan sepekan lalu tidak memeriksa dubur anak jalanan, namun sekedar mencatat identitas mereka. "Tidak ada operasi semacam itu (razia dubur).Kami hanya mendata anak jalanan Ibu Kota,"kata Boy kepada wartawan, belum lama ini.
Sebelumnya, beberapa media massa menulis berita kalau polisi bekerjasama dengan Dinas Sosial akan melakukan razia anak jalanan untuk diperiksa duburnya mengingat kasus sodomi yang dilakukan tersangka pembunuh berantai Baekuni alias Babe.
Mengenai tujuan pendataan menurut Boy adalah sekedar untuk mengetahui seberapa besar anak yang butuh perhatian pemerintah. Proses pendataan akan didukung Dinas Sosial Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pendataan akan dilakukan di lima wilayah di Jakarta khususnya tempat-tempat yang biasa dijadikan lokasi berkumpulnya anak-anak jalanan.
Langganan:
Postingan (Atom)